Sajak Beruntun
3 GADIS
(Gadis Kasmaran, Gadis
Palestina
dan Gadis
Al-Muthma’innah)
Dalam sunyi
Kurindukan dirimu
Cintaku yang kian
membara
Tapi tak kuasa ‘tuk
mengatakannya
Dalam perang
Aku siap menghadang
Demi negeri tercinta Palestina
Ku rela tumpahkan darah
Di MCK
Aku selalu teringat
Ketika suatu ketika
Tanpa sengaja aku
terjatuh
Aku jatuh cinta
Tuk yang pertama
Padamu wahai pujangga
Yang tampak anggun
mempesona
Seperti
setan
Kau tindas
kami habis-habisan
Wahai
penjajah Israel
Pergilah
engkau ke neraka
Bersama tumbila
Aku hidup bersahaja
Di sini di pondok
santri
Menimba ilmu bekal
esok hari
Duhai sang pangeran,
……
Kenapa engkau begitu
mempesona
Membuat aku tak
berdaya
Hanyut dalam gelora
cinta
Ingin rasanya kuhajar engkau
Ku cincang tubuh dan jiwamu
Yang kejam melebihi serigala
Yang rakus melebihi tikus
Dan kucing yang kadang
jorok
Buang kotoran di atas
para
Bau asam menyebar
kemana-mana
Menambah indah suasana
di tempat mengembara
Sayang, ……
Masih terngiang di
telinga
Saat kau dendangkan
senandung rindu
Suaramu lembut begitu
syahdu
Seperti suara bom
Yang meledak siang tadi
Porak porandakan isi negeri
Aku geram dan ingin kucincang engkau
Sayuran, tempe dan tahu
Setiap hari kujumpa
engkau
Lama-lama tak terasa
Aku telah terlatih
menjadi ibu rumah tangga
Terakhir bareng:
Dengarlah wahai
saudara,
Jeritan hati kami di
malam ini
Malam terakhir kita
bersama
Memohon rahmat pada
Yang Kuasa
Ya Allah Ya Robbi,
Malam ini Kau
taqdirkan kami berkumpul di sini
Kami mohon Ya Robb,
Kelak pun kami ingin
tetap bersama
Berkumpul di bawah
rindangnya pohon sorga
Aamin, …… Aamin, ……
Aamin, …..
12m 220608
Sajakna dibaca ku
tilu urang,
tapi macana sing
hadé, terutama dina perpindahan tina bait ka bait.
0 komentar:
Posting Komentar