Jumat, 23 Januari 2015


Sajak Beruntun
3 GADIS
(Gadis Kasmaran, Gadis Palestina
dan Gadis Al-Muthma’innah)


Dalam sunyi
Kurindukan dirimu
Cintaku yang kian membara
Tapi tak kuasa ‘tuk mengatakannya

Dalam perang
Aku siap menghadang
Demi negeri tercinta Palestina
Ku rela tumpahkan darah

Di MCK
Aku selalu teringat
Ketika suatu ketika
Tanpa sengaja aku terjatuh


Aku jatuh cinta
Tuk yang pertama
Padamu wahai pujangga
Yang tampak anggun mempesona

Seperti setan
Kau tindas kami habis-habisan
Wahai penjajah Israel
Pergilah engkau ke neraka

Bersama tumbila
Aku hidup bersahaja
Di sini di pondok santri
Menimba ilmu bekal esok hari


Duhai sang pangeran, ……
Kenapa engkau begitu mempesona
Membuat aku tak berdaya
Hanyut dalam gelora cinta

Ingin rasanya kuhajar engkau
Ku cincang tubuh dan jiwamu
Yang kejam melebihi serigala
Yang rakus melebihi tikus

Dan kucing yang kadang jorok
Buang kotoran di atas para
Bau asam menyebar kemana-mana
Menambah indah suasana di tempat mengembara


Sayang, ……
Masih terngiang di telinga
Saat kau dendangkan senandung rindu
Suaramu lembut begitu syahdu

Seperti suara bom
Yang meledak siang tadi
Porak porandakan isi negeri
Aku geram dan ingin kucincang engkau

Sayuran, tempe dan tahu
Setiap hari kujumpa engkau
Lama-lama tak terasa
Aku telah terlatih menjadi ibu rumah tangga









Terakhir bareng:

Dengarlah wahai saudara,
Jeritan hati kami di malam ini
Malam terakhir kita bersama
Memohon rahmat pada Yang Kuasa

Ya Allah Ya Robbi,
Malam ini Kau taqdirkan kami berkumpul di sini
Kami mohon Ya Robb,
Kelak pun kami ingin tetap bersama
Berkumpul di bawah rindangnya pohon sorga
Aamin, …… Aamin, …… Aamin, …..





12m 220608

Sajakna dibaca ku tilu urang,
tapi macana sing hadé, terutama dina perpindahan tina bait ka bait.






0 komentar:

Posting Komentar